VimeoEvents Produce and promote stunning virtual events and webinars. Get started
Visit6th Indonesian Pearl Festival at Lippo Mall Kemang 9-13 November 2016.(Kunjungi 6th Indonesian Pearl Festival di Lippo Mall Kemang pada 9-13 November 2
강성호 Hanja. 姜 成 鎬. Alih Aksara. Gang Seongho. McCune-Reischauer. Kang Sŏngho. Sung Kang (Korea: Kang Sung-Ho; 강성호; lahir 8 April 1972) adalah aktor Amerika Serikat yang terkenal karena film Better Luck Tomorrow dan perannya sebagai Han Seoul-Oh di film The Fast and the Furious: Tokyo Drift, Fast & Furious, dan Fast Five .
Vay Tiền Nhanh. Mutiara sejak dulu menjadi primadona. Tapi tahukah kita bahwa produksi mutiara terbesar dan terindah berasal dari perairan Indonesia? Yuk, kenal lebih jauh dengan Indonesian South Sea Pearls! Pasar dunia saat ini didominasi empat tipe mutiara, yaitu Mutiara Air Tawar Fresh Water Pearls yang banyak diproduksi di China; Mutiara Akoya dari perairan Jepang dan China; Mutiara Tahiti yang berwarna hitam Tahitian Pearls dan South Sea Pearls atau Mutiara Laut Selatan. South Sea Pearls merupakan tipe mutiara besar yang indah dan langka. Mutiara ini dihasilkan oleh tiram mutiara raksasa, Pinctada maxima, yang hidup di Samudera Hindia yang hangat. Habitatnya membentang dari perairan Barat Laut Australia, perairan Nusa Tenggara, perairan Sulawesi dan Papua, terus ke Utara hingga perairan Filipina dan Myanmar. Tak heran, produsen South Sea Pearls di dunia internasional adalah Indonesia, Australia dan Filipina. Pinctada maxima, Si Penghasil South Sea Pearls Indonesian South Sea Pearls. Sumber Halaman Indonesian Pearl Festival 2016 di facebook. Tiram raksasa ini rentan terhadap penyakit dan stres sehingga hanya bisa hidup di perairan yang terjaga kelestariannya. Jika alam dirusak, tiram ini enggan menghasilkan mutiara. Alangkah ruginya kita bila hal seburuk itu terjadi. Dulunya tiram raksasa ini dipanen secara alami yaitu dengan cara diburu langsung di lautan oleh penyelam-penyelam yang luar biasa kuat dan hebat. Tak jarang perburuan ini mengorbankan nyawa para penyelam. Sudah tentu hasilnya merupakan mutiara paling alami dan mengagumkan serta mahal harganya. Kini, Indonesian South Sea Pearls lebih banyak dihasilkan dari pembubidayaan tiram raksasa. Tidak lagi bergantung semata pada produksi alami, namun dengan rekayasa berupa penanaman nucleus ke dalam tubuh tiram. Nucleus yang dimasukkan berupa potongan kecil mantel dan lapisan dalam cangkang tiram donor. Potongan ini akan dibalut oleh tiram dengan cairan sekresi, yang terdiri dari kalsium karbonat, selapis demi selapis hingga membentuk butiran mutiara. Tujuan tiram melapisi nucleus tadi sebenarnya adalah untuk melindungi dirinya yang berupa daging lembut, agar tidak terluka oleh benda asing. Menilai Kualitas Indonesian South Sea Pearls Indonesian South Sea Pearls dikenal karena ukuran dan warnanya yang indah. Ukurannya lebih besar dari tipe mutiara yang lain dengan opalescence keovalan bernada tenang calm. Selain warnanya yang putih perak dan krem keemasan, Indonesian South Sea Pearls juga dihiasi dengan tone warna merah muda, biru dan hijau. Wow...cantik sekali pastinya, ya? Mutiara yang berkualitas tinggi dinilai dari enam aspek, yakni nacre, luster, surface, shape, color dan size. Nacre adalah lapisan yang membentuk mutiara. Makin tebal nacre, makin bagus kualitas mutiara. Luster adalah ukuran kualitas dan kuantitas cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mutiara. Luster yang baik adalah yang tajam dan terang. Artinya kita dapat melihat pantulan diri yang jelas saat melihat mutiara dari dekat. Jika mutiara memantulkan bayangan yang keruh atau buram, berarti luster-nya kurang baik. Surface mencerminkan kondisi permukaan mutiara yang tak bernoda dan tak ada retakan. Meskipun tak ada mutiara yang 100% flawless tanpa noda, namun disepakati bahwa ada mutiara dengan kilau sempurna. Shape atau bentuk. Makin bulat sempurna, makin bagus. Namun mutiara dengan bentuk tak bulat sempurna baroque dan semi-baroque pun memiliki pesona tersendiri. Color atau warna. Ini berkenaan dengan selera. Konon orang Eropa lebih menyukai mutiara berwarna putih. Kalau saya pribadi tertarik dengan mutiara keemasan. Size atau ukuran. Makin besar makin bagus. Ukuran dihitung dengan satuan milimeter pada diameter mutiara. South Sea Pearls terbesar yang pernah ada berdiameter 20 mm 2 cm. Sedangkan ukuran diameter yang umum berada di pasaran berkisar pada 6,5 - 7,0 mm. Butuh waktu selama 2-4 tahun untuk memproduksi satu butir mutiara. Pantas saja jika harga mutiara yang sempurna itu sangat mahal. Tantangan yang Dihadapi Indonesian South Sea Pearls Di negara tercinta ini tercatat ada 12 propinsi yang menjadi lokasi pembudidayaan, yakni Sumatera Barat, Lampung, Bali, NTB, NTT, Papua Barat di wilayah perairan Raja Ampat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara dan Maluku. Lokasi pembudidayaan Pinctada maxima di Indonesia. Sumber Halaman Indonesian South Sea Pearls di facebook. Sekitat 70% South Sea Pearls yang beredar di pasaran perdagangan internasional sebetulnya berasal dari Indonesia. Sayangnya, banyak yang dibajak di luar negeri dengan cara diberi brand lain, sehingga tidak tercatat sebagai Indonesian South Sea Pearls. Hmmm...lagi-lagi kekayaan kita diatasnamakan milik orang lain. Sedih, ya? Inilah tantangan Indonesian South Sea Pearls di dunia internasional. Tantangan di dalam negeri justru datang dari citra Indonesian South Sea Pearls sendiri sebagai barang mewah dan mahal. Masyarakat Indonesia masih lebih menyukai mengoleksi perhiasan yang berasal dari batu-batuan daripada mutiara. Tantangan berikutnya adalah masuknya mutiara imitasi dari China yang harganya jauh lebih murah daripada Indonesian South Sea Pearls. Edukasi dan penyampaian informasi secara lebih luas, khususnya melalui media sosial, rasanya mendesak untuk dilakukan. Kegiatan offline seperti Indonesian Pearl Festival 2016 pun layak untuk diselenggarakan secara terus-menerus Kita bersyukur, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang merupakan salah satu pusat pembudidayaan dan pasar mutiara, telah dibangun Rumah Mutiara Indonesia. Rumah Mutiara semacam ini hanya ada di beberapa tempat saja di dunia, yakni di Australia, Hong Kong China, Filipina dan Jepang. Rumah Mutiara Indonesia adalah sebuah tempat bagi bertemunya pedagang dengan pembeli, tempat edukasi mengenai permutiaraan, serta diharapkan dapat menjadi balai lelang mutiara. Sebuah proyek milik Kementerian Kelautan dan Perikanan yang besar dan berharga. Diharapkan, Rumah Mutiara Indonesia yang letaknya berdekatan dengan Bandara Internasional Lombok ini dapat melaksanakan perannya dengan baik. Potensi Indonesian South Sea Pearls Potensi Indonesian South Sea Pearls sungguh besar. Integrasi dari hulu ke hilir sangat penting dilaksanakan segenap pelaku pasar. Ditetapkannya SNI untuk mutiara merupakan salah satu langkah strategis untuk mencapainya. Masa depan cerah bagi Indonesia South Sea Pearls bukan hal yang mustahil. Namun cepat-lambatnya tergantung pada kemauan dan kemampuan kita sendiri. Bahan bacaan
Indonesian South Sea Pearl ISSP, yang merupakan mutiara asli Indonesia harus lebih diperkenalkan kepada peminat mutiara dunia. JIka sudah dikenal dan mendunia, maka akan menjadi komoditi yang bernilai ekonomi tinggi. Bahkan komoditas mutiara laut selatan yang sudah dikembangkan masyarakat akan menjadi sumber ekonomi baru di tanah air. “Saya yakin jika dikenalkan lebih lagi, dunia akan mengenal Indonesian sebagai penghasil south sea pearl. Ini PR kita bersama, PR KKP, stakeholder, asosiasi, dan para desainer mutiara,” tutur Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, saat membuka pemeran Indonesian Pearl Festival IPF di Jakarta, beberapa waktu lalu. Susi berharap, ISSP dapat mendunia dan lebih dicintai masyarakat dunia dan menjadi kebanggaan dan sumber ekonomi baru di Indonesi. Mutiara asli Indonesia ini memiliki potensi yang bagus untuk pasar dunia. “Karena itu saya minta para desainer mutiara untuk menampilkan desain yang mengikuti zaman dan kreatif. Desain yang mengikuti zaman dan yang kreatif akan membuat lebih banyak orang mengenal dan mencintai mutiara,” kata Susi. Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan PDSP KP Nilanto Perbowo mengharapkan agar penyelengaraan acara IPF 2016 yang berlangsung selama lima hari ke depan dapat memberikan edukasi langsung kepada masyarakat mengenai ISSP. “Kami harapkan perdagangan mutiara yang besar bisa diadakan secara rutin di Indonesia. Kami berharap IPF mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian bangsa Indonesia," kata Nilanto. Nilanto mengatakan, Indonesian Pearl Festival IPF 2016 diselenggarakan pada 9-13 November 2016 di Lippo Mall Kemang, Jakarta bertujuan memperkenalkan ISSP yang menjadi komoditi potensial baik di pasar domestik maupun internasional. Mutiara asli Indonesia tersebut diharapkan bisa menguasai pasar dunia. Idt
Souvenir Indonesia, Indonesian South Sea Pearls- Ada yang pernah dengar ini? Indonesian South Sea Pearls? Ga pernah? Yap, sama. Saya juga sebelumnya ga pernah dengar sama sekali nama Indonesian South Sea Pearls ini, sampai saya ikut pre event 6th Indonesian Pearl Festival 2016 pada 12 Oktober 2016 lalu di gedung Mina Bahari Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP. Acara yang dibuka dan disambut langsung oleh ibu Menteri Susi Pudjiastuti ini benar-benar membuka wawasan. Saya baru tahu kalau Indonesia punya potensi kekayaan laut selatan yang luar biasa, selain ikan dan kawan-kawannya. Mutiara. Ya, ternyata Indonesia punya potensi mutiara laut yang tak terduga. Ibu mentri KKP, Susi Pudjiastuti Indonesia merupakan salah satu negara penghasil mutiara terbesar di dunia. Menurut data KKP tahun 2011, produksi South Sea Pearl Indonesia mencapai 53% dari produksi South Sea Pearl dunia. Namun, nilai perdagangan mutiara Indonesia di dunia hanya mencapai $ 31,8 juta, kalah jauh dibanding perdagangan mutiara dunia yang mencapai $ 1,5 milyar Kominfonewscenter. Huhuhuhu, jauh banget ga sih njomplangnya? Peta Bisnis Indonesian South Sea Pearls sumber Instagram Indonesianpearlfestival2016 Negara Indonesia merupakan penghasil mutiara terbesar jenis South Sea Pearl, tapi, kenapa pula penjualannya kalah jauh dibanding negara-negara lain? Apa yang salah? Potensi Bisnis Indonesian South Sea Pearls sumber Instagram Indonesianpearlfestival2016 Salah mutiaranya? Salah penjualannya? Atau salah penanganannya? Entahlah. Mulai dari mana mengurai benang kusut ini. Secara jumlah produksi memang Indonesia udah oke banget. Apalagi mutiara yang dihasilkan Indonesia merupakan jenis mutiara yang terbaik, South Sea Pearl! South Sea Pearl merupakan ratunya mutiara. Salah satu mutiara yang dihasilkan dari kerang tiram mutiara terbesar di dunia, Pinctada Maxima. Mutiara yang dihasilkan oleh kerang jenis ini mempunyai lapisan yang tebal dan permukaan yang berkilau indah. Ukurannya bisa mencapai 22mm. Golden South Sea Pearl sumber Sayangnya, walau merupakan penghasil mutiara terbesar dan terbaik dunia, kualitas produksi mutiara Indonesia masih kalah jauh dibanding negara lain. Kalah jauh dibanding Australia yang juga salah satu negara penghasil South Sea Pearl. Lucunya, gaung Indonesian South Sea Pearl ini kurang terdengar di dalam negeri sendiri. Menurut Joseph Taylor, ahli biota laut asal Australia, orang Indonesia sendiri justru banyak yang ga tahu kalau kualitas Indonesian South Sea Pearl itu bagus. Yang lebih lucu lagi, mutiara yang banyak beredar di Indonesia justru jenis Chinese Fresh Water Pearl, mutiara air tawar yang ilegal CNN Indonesia. Ya, hal itu bisa saja terjadi karena mutiara tersebut merupakan jenis yang kualitasnya rendah dan harganya pun lebih murah. Mungkin orang Indonesia masih mikir-mikir ya beli sebutir mutiara laut asli seharga 5-10 juta tergantung kualitasnya. Padahal mereka belum tahu bagaimana proses terbentuknya mutiara South Sea Pearl dan mengapa harganya bisa sampai begitu mahal. Gaung kehebatan si mutiara ini justru terdengar di luar negeri. Ibu Susi bercerita kalau baru tahu bahwa mutiara Indonesia itu bagus justru dari koleganya di luar negeri. "Buy Indonesian Pearl", kata si kolega. Bisa jadi pasar luar memang kuat daya belinya plus cukup tinggi penghargaannya terhadap perhiasan berjenis mutiara. Saking bagusnya kualitas Indonesian South Sea Pearl, mutiara ini banyak yang diselundupkan KKP. Bahkan banyak juga pedagang dunia yang secara curang mengklaim mutiara tersebut sebagai produksi negaranya, hiks. Tugas besar kita nih, bantu branding Indonesian South Sea Pearl dan bantu perdagangan mutiara ini agar makin mendunia. Jangan sampai deh ada klaim mengklaim lagi soal mutiara yang satu ini. Bagaimana Proses Produksi Indonesian South Sea Pearl? Seperti yang sudah saya sebut di atas, Indonesian South Sea Pearl diproduksi oleh kerang tiram bernama Pinctada Maxima. Kerang jenis ini umumnya ada di dasar laut dalam. Beberapa laut dalam Indonesia banyak mempunyai jenis kerang penghasil mutiara ini. Mulai Raja Ampat Papua Barat, Lombok NTB, sampai Sumatera Lampung. Indonesian South Sea Pearl yang asli diproduksi secara alami melalui proses alam. Masuknya benda asing, biasanya berupa pasir laut atau benda asing lain, menyelip ke dalam cangkang kerang. Secara alami kerang akan membuat perlindungan dengan membuat lapisan-lapisan lendir nacre yang akan menentukan besar kecilnya mutiara. Berapa lama proses itu terjadi hingga mutiara bisa dipanen? 4 tahun! Yap, teman-teman tidak salah baca. Masa panen Indonesian South Sea Pearl ini memang lama. Dibutuhkan waktu paling tidak 4 tahun hingga mutiara South Sea Pearl bisa dipanen. Ga heran kan kalau harganya mahal? Itu pun, setelah masa panen yang sekian lama, tak semua kerang kemudian menjadi layak jual dengan harga tinggi. Ada standar-standar internasional yang harus dipenuhi agar harganya meningkat. Mulai dari kilaunya jika dilihat ke cahaya atau sinar matahari, bentuknya bulat sempurna atau mencong-mencong, lapisan warnanya pinkish akan lebih baik, permukaannya halus atau bergeronjal, sampai ukurannya standar 9-22mm. Ga mudah ya? So, guys, ga heran kan kalau mutiara asli Indonesia ini bisa mahal? Trus gimana donk bisa tahu kualitas mutiara Indonesia yang bagus itu yang seperti apa? Bagaimana membedakan mutiara yang asli dan palsu? Ssttt, nanti pada 6th Indonesian Pearl Festival di Lippo Kemang Village Jakarta, 9-13 November 2016, akan ada coaching clinic lho. Bagaimana mengenali mutiara asli Indonesia? Simak tipsnya pada acara tersebut ya. Akan ada pameran, lelang, plus edukasi tentang Indonesian South Sea Pearl ini. Datang ya. Souvenir Indonesia Salah satu daerah penghasil Indonesia South Sea Pearl yang terkenal adalah Lombok. So, tak heran jika salah satu oleh-oleh khas Lombok adalah mutiara. Nah, kalau teman-teman mampir ke Lombok, jangan lupa ya berburu mutiara asli Indonesia ini. Mulai perhiasan gelang, liontin, kalung, cincin, anting, dsb sampai kerajinan. Berbagai perhiasan ini sungguh menarik dan memikat hati. Tinggal menaikkan gengsinya aja agar pangsa pasar Indonesia maki yakin dan maki menghargainya. Salah satu contoh Cincin Mutiara Laut Lombok sumber Siapa lagi sih yang bisa bangga sama hasil bangsa sendiri kalau bukan rakyatnya? Yuk, perkenalkan keindahan mutiara asli Indonesia. Perkenalkan souvenir Indonesia, Indonesian South Sea Pearl. Mari bantu petani mutiara lebih sejahtera hidupnya. Bantu mereka branding dan memperbaiki strategi penjualan plus kualitas produksinya. KKP sudah membantu, kita pun bisa membantu. Ya kan? Apa ya yang bisa dilakukan agar mutiara Indonesia makin dikenal dan makin tinggi nilai jualnya? Any Idea? Sumber data 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
indonesia pearl festival 2016